Pengertian Sosialisasi
A. Pengertian
Sosialisasi
Sosialisasi
pada dasarnya adalah sebuah proses interaksi dan pembelajaran yang dilakukan manusia
dari sejak lahir hingga pada akhir hayatnya. Dapat diaktakan bahwa Sosialisasi
merujuk kepada proses dimana seseorang mempelajari nilai, norma dan kebudayaan
kelompoknya guna menjadi bagian dari anggota masyarakat.
Secara sempit,
sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses pembelajaran dari manusia agar
dapat mengenali lingkungan yang kelak ia hidupi, baik lingkungan fisik maupun sosial.
Secara garis besar, hal-hal yang dipelajari oleh seseorang dalam proses
sosialisasi terdapat nilai dan norma kelompok, adat, kebiasaan dan tata
kelakuan disertai dengan pola berpikir.
Dengan adanya proses
sosialisasi, seseorang dapat mengetahui, memahami sekaligus menjalankan hak dan
kewajibannya berdasarkan peran status masing-masing sesuai budaya masyarakat.
Sosialisasi memiliki
beberapa syarat, diantaranya adalah:
1.
Apa yang disosialisasikan adalah sebuah
informasi yang diberikan kepada masyarakat berupa nilai, norma, dan peran.
2.
Menjelaskan cara mensosialisasikan dengan
melibatkan proses pembelajaran.
3.
Siapa saja yang mensosialisasikan. Pihak
yang mensosialisasikan bisa jadi adalah institusi, media massa, individu, dan
kelompok.
B. Fungsi
Sosialisasi
Selain
itu, Adapun fungsi/kegunaan dari Sosialisasi dari berbagai perspektif yang
meliputi;
1.
Sudut Pandang Individu
Sosialisasi
memiliki fungsi bahwa setiap individu membutuhkan sarana pengenalan, pengakuan,
dan penyesuaian diri terhadap nilai-nilai, norma, dan struktur sosial. Atas
dasar inilah, seorang individu bisa diterima oleh masyarakat karena mampu
menjadi anggota masyarakat yang baik.
2.
Kepentingan Masyarakat
Sosialisasi
mempunyai fungsi dari masyarakat sebagai sarana pelestarian, penyebarluasan,
dan pewarisan nilai-nilai serta norma sosial. Nilai dan norma terpelihara dari
generasi ke generasi dalam masyarakat dapat menjadi ciri khas atau
karakteristik dari masyarakat tersebut.
C. Tujuan Sosialisasi
Sosialisasi memiliki tujuan tujuan yang mencakup atas:
- Setiap individu mendapatkan hak hidup dengan baik di tengah-tengah masyarakat, hal itu terjadi selama individu tersebut mampu menghayati nilai dan norma dalam kehidupan.
- Setiap individu dapat menyesuaikan tingkah lakunya dengan budaya yang dimiliki oleh masyarakat. Individu tersebut berarti sudah bisa dikatakan memenuhi harapan masyarakat.
- Dalam lingkup masyarakat yang terikat kuat dengan budaya, anggota masyarakat harus bisa mengaplikasikannya sebagai perilaku dan kebiasaan setiap individu dapat menyadari dan memahami peran dan posisinya dalam masyarakat. Hal itu akan membuat individu tersebut dapat berperan aktif dan positif dalam kehidupan sehari-hari.
- Setiap individu mampu menjadi anggota masyarakat yang baik sesuai nilai dan norma dari masyarakat.
D. Agen
Sosialisasi
Mengacu pada pengertian
sosialisasi, sosialisasi dapat terjadi apabila memiliki perantara atau media.
Perantara itu biasanya disebut sebagai agen sosialisasi. Agen sosialisasi
terdiri dari 4 bagian, yaitu:
1. Keluarga
Media sosialisasi yang
dapat diterima oleh individu sejak lahir yaitu keluarga. Melalui orang yang
terdekat terutama orangtua, seorang individu dapat mengenal bagaimana cara berinteraksi
dengan sesamanya dengan baik. Orang tua cenderung menyampaikan hal-hal yang
perlu diketahui oleh anak-anaknya, seperti nasihat atau arahan tentang cara
berperilaku di sekolah maupun di masyarakat.
Contoh sosialisasi di keluarga bisa dilihat ketika makan malam bersama, ketika menonton tv bersama, hingga ketika diskusi keluarga.
2. Teman
Setelah keluarga, proses
sosialisasi terjadi melalui jalinan pertemanan. Interaksi anak-anak bersama
teman sebayanya dapat menjadikan proses sosialisasi. Interaksi yang terjadi
membuat seorang anak mengenal dan mempelajari norma norma dalam pergaulannya.
Contoh sosialisasi yang
sering terjadi di lingkungan pertemanan seperti bermain, bercanda-tawa, bekerja
sama, dan lain sebagainya.
3. Sekolah
Setelah individu
mengalami pertumbuhan, ia akan dihadapkan pada tempat sosialisasi yang lebih
besar yaitu lembaga pendidikan atau sekolah. Lembaga pendidikan merupakan
tempat yang memberikan pengaruh paling besar dalam bersosialisasi bagi semua
orang. Sekolah yang baik umunya memiliki tempat dan lingkungan yang sangat
mendukung bagi semua orang untuk belajar dan melatih keterampilan serta
kemandiriannya. Interaksi di sekolah yang sangat kuat membuat sosialisasi ini
memberikan dampak yang sangat besar bagi hidup individu di masa yang akan
datang.
Contoh sosialisasi yang
terjadi di sekolah yaitu saat seorang guru berinteraksi dengan para siswa dalam
kegiatan belajar mengajar dan juga saat kerja kelompok. Tidak hanya itu,
sosialsasi juga sering terjadi ketika para siswa bertanya pada guru atau
mengungkapkan pendapat tentang pelajaran di sekolah.
4. Media Massa
Media massa juga dapat
menjadi tempat terjadinya proses sosialisasi. Media massa dapat memberikan
informasi-informasi baru yang belum diketahui, baik itu positif ataupun
negatif. Di era digital sekarang, media massa menjelma menjadi media sosial
yang tersaji di dalam gawai (gadget) setiap orang. Tidak dapat dipungkiri,
media sosial ini akan menjadi agen sosialisasi paling berpengaruh di masa yang
akan datang.
Banyaknya informasi yang
tercipta, baik itu dari media massa maupun dari media sosial seperti instagram,
twitter, youtube, tiktok dan lain sebagainya terbukti sangat dinikmati oleh
para generasi muda dan beberapa generasi tua yang masih melek teknologi. Namun,
melimpahnya berita bisa menjadi baik dan juga bisa menjadi buruk. Oleh karena
itu, sangat perlu kebijaksaan dalam memanfaatkan teknologi sosial media yang
sekarang sedang digandrungi masyarakat.
E. Proses
Sosialisasi
Terbentuknya
suatu kepribadian manusia diawali oleh proses sosialisasi. Namun apa saja prosesnya?
1. Internalisasi nilai-nilai
Proses
ini merupakan penanaman dan pembiasaan nilai dan norma sosial ke dalam diri
individu yang berlangsung sejak lahir hingga meninggal.
2. Enkulturasi
Proses
pengembangan yang berasal dari nilai-nilai budaya yang sudah tertanam dalam
diri seseorang dan menjadi kebiasaan dalam perilaku sehari-hari.
3. Pendewasaan diri
Proses
ini merupakan penggabungan dari belangsungnya proses internalisasi dan
enkulturasi secara terus menerus. Pendewasaan diri merupakan pembentukan
kepribadian paling puncak, hal ini ditandai dengan kepribadian manusia yang
sudah terwujud secara utuh. Proses ini bisa dikatakan seseorang sudah memasuki
fase dewasa dan telah siap memegang tanggung jawab dan peran dalam masyarakat.
(Sumber Informasi: https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-sosialisasi/
)
Comments
Post a Comment