KESETARAAN DAN KESENJANGAN ANTAR PERBEDAAN GENDER
KESETARAAN DAN KESENJANGAN ANTAR PERBEDAAN GENDER
Kesetaraan gender atau
bisa dibilang sebagai Gender Equality merupakan sebuah visi dimana laki laki
dan perempuan memiliki hak dan kebebasan, dan peluang untuk berkembang yang
setara di masyarakat. Kesetaraan gender juga dapat diartikan sebagai kondisi
dimana perempuan dan laki-laki menikmati status yang setara dan memiliki
kondisi yang sama untuk mewujudkan secara penuh hak-hak asasi dan potensinya
bagi pembangunan di segala bidang kehidupan. Semua manusia punya akses dan
kontrol yang wajar dan adil terhadap sumber daya dan manfaatnya, agar
semua orang dapat berpartisipasi di dalamnya, serta memutuskan dan memperoleh
manfaat dari pembangunan yang ada.
Permasalahan dalam
kesetaraan gender muncul oleh karena sistem masyarakat yang memberikan opsi
luas di masyarakat bagi laki-laki untuk
memperoleh pekerjaan maupun jabatan ketinbang perempuan. Salah satu akar dari
kesenjangan gender adalah bahwa masyarakat memandang perempuan hanya mengurusi
tugas rumah tangga saja, sementara laki-laki yang berhak untuk memilih
pekerjaan apapun yang mereka inginkan.
Secara kultur atau
sosial, budaya patriarki yang masih kental di Indonesia membuat perempuan
dituntut untuk diam di rumah dan mengasuh anak. Hal ini membuat kesempatan
perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi menjadi terbatas,
sehingga berdampak pada aspek institusional seperti batasan tingkat pendidikan
dan pengalaman kerja. Diskriminasi akan hal gender di berbagai wilayah
memiliki sifat dan tingkat yang beragam.
Gender sendiri jika
diartikan adalah pembedaan peran, atribut, sifat, sikap dan perilaku yang
tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Tidak hanya itu, peran gender terbagi
menjadi peran produktif, peran reproduksi serta peran sosial kemasyarakatan. Terdapat
pengelompokan sosial yang menentukan jalan hidup seseorang dan partisipasinya
dalam kehidupan bermasyarakat maupun kegiatan ekonomi. Misalkan saja, dalam
sebuah keluarga, pihak ibu memainkan peran dalam mengasuh anak, sedangkan pihak
ayah memainkan peran untuk bekerja. Kondisi seperti ini terkadang bisa berubah
secara drastis apabila terjadi perubahan kebijakan dan masalah ekonomi.
Kesenjangan antar gender
memberikan dampak yang luas bagi masyarakat. Seorang ibu tunggal yang tak memiliki
suami akan lebih sulit untuk mencari pekerjaan yang tetap ketimbang laki-laki. Pihak
perempuan menjadi penanggung paling
berat akibat ketidaksetaraan yang terjadi, namun pada dasarnya ketidaksetaraan
itu merugikan semua orang.
Dengan adanya kesetaraan
gender ini dapat menjadi strategi pembangunan dalam rangka memberdayakan
masyarakat, baik laki-laki ataupun perempuan untuk keluar dari rantai
kemiskinan ataupun untuk meningktakan taraf hidup mereka. Dengan keadilan
gender berarti tidak ada pembakuan peran, beban ganda, subordinasi,
marginalisasi dan kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki.
Comments
Post a Comment